Penangkaran murai batu
ini milik Mr Ramlan yang juga dikenal sebagai pemain lapangan. Dia
membangun kandang ternak di belakang rumahnya. Lokasi kandang berbentuk
huruf “U” dengan dua kolam besar di tengahnya, sehingga suasana kandang
terasa nyaman.
Om Ramlan (kaos hitam-oranye) bersama kru di areal breeding Murai Rimba BF Cilacap.
Pada tahap awal telah dibangun 65 kandang. Desain kandang ternak
dirancang sedemikian rupa sehingga perawat mudah dan nyaman menjalankan
tugasnya. Tak hanya perawat, burung-burung induk pun merasa nyaman
sehingga produktivitasnya cukup tinggi.
Begitu memasuki areal penangkaran Murai Rimba BF, Om Kicau langsung
merasakan suasana yang nyaman. Tempatnya luas dan tertata rapi,
memudahkan pengunjung melihat dan memantau kandang beserta induk-induk
murai batu yang ada di dalamnya.
Semua (65) kandang sudah terisi pasangan induk jantan dan betina. Sebelumnya, burung jantan dan betina menjalani seleksi ketat.
Setiap petak kandang breeding dibuat permanen dan nyaman.
Untuk memenuhi kebutuhan
pakan
tambahan seperti jangkrik, kroto, dan cacing, Om Ramlan tidak perlu
membeli dari luar, karena membudidayakan sendiri. “Semua kebutuhan pakan
saya produksi sendiri,” tutur Om Ramlan, pemilik murai jawara yang
bernama Black Mamba 3.
Secara bertahap, jumlah kandang pun akan ditambah. Lokasi baru sudah
disiapkan, yaitu seluas 1 hektare dan sudah mulai dikerjakan. Target
perluasan kandang tidak tanggung-tanggung: 1.000 petak kandang!
“Penebangan pohon mulai dilakukan, desain kandang juga sudah dibuat.
Mudah-mudahan dalam waktu dekat, target seribu petak kandang bisa
terealisasi,” imbuh Om Ramlan.
Seleksi induk secara ketat
Dalam dunia peternakan, apapun jenisnya, seleksi induk merupakan
modal paling berharga agar dapat menghasilkan produk berkualitas. Hal
ini juga diterapkan Om Ramlan, melalui pemilihan calon induk jantan dan
betina melalui proses seleksi secara ketat.
Induk jantan dengan ekor superpanjang dan postur gagah.
Seleksi mencakup berbagai aspek, termasuk katuranggan atau pengamatan
fisik. Dalam hal ini, calon induk harus memiliki sehat dan tidak cacat.
Bodi bagus, ekor panjang, kepala pipih, mata belo, paruh tebal, dan
dada bidang / lebar.
Induk betina dipilih yang bisa tarung dan bunyi seperti murai jantan.
Aspek lain yang tak kalah penting adalah ekspresi langsung dari
katuranggan tadi, yaitu kualitas suara dan performa gayanya. Kalau sudah
memenuhi persyaratan, maka proses penjodohan baru dilakukan. “Kecocokan
antara induk betina dan induk jantan juga harus diperhatikan,” tambah
Om Ramlan.
Salah satu pasangan induk murai batu yang sudah produksi.
Untuk mengurusi breeding murai batu ini, Om Ramlan dibantu beberapa
personelnya yang telah berpengalaman di bidang masing-masing, seperti Om
Madol, Om Gunawan, Om Ambon, hingga Om Ahang yang sekaligus menjadi
marketing andalan.
Mereka juga kerap diajak diskusi dalam proses seleksi calon induk.
“Kita selalu berdiskusi dalam prsoses seleksi. Sebab, kami menyadari
kalau faktor genetik, katuranggan, dan perawatan sangat menentukan hasil
breeding. Jika kedua induk bagus dan cocok, maka akan menghasilkan
anakan yang berkualitas,” kata Om Ahang.
Om Ahang dipercaya mengurusi marketing Murai Rimba BF.
Kandang nyaman, bersih, dan aman
Agar induk murai nyaman di dalam kandang, maka desain dan tataletak
juga harus diperhatikan. Ukuran kandang diusahakan membuat pasangan
induk bebas beraktivitas, dan suasananya dibuat sealami mungkin.
Setiap petak kandang memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Sebagian
atapnya transparan agar sinar matahari bisa masuk pada pagi dan siang
hari. Di dalam kandang pun disediakan saluran air yang terbuat dari
paralon (PVC) berukuran besar, dan terhubung antara petak kandang yang
satu dan petak kandang lainnya.
Saluran air dari paralon, untuk tempat minum dan mandi.
Pipa air ini merupakan tempat minum bagi burung, sekaligus tempat
mandinya. Dengan saluran seperti ini, air selalu mengalir sehingga
kebersihannya selalu terjaga. Burung bebas minum dan mandi sesuai dengan
keinginannya.
Tempat pakan seperti kroto, jangkrik, dan voer diletakkan dalam wadah
khusus, di mana bagian bawahnya diberi kaleng berisi oli. Tujuannya
agar pakan terbebas dari gangguan semut maupun hewan pengganggu lainnya.
Tempat pakan aman dari gangguan semut.
Gelodok / kotak sarang ditempel pada dinding kandang di mana pintunya
diletakkan di luar atau bagian depan kandang. Ini untuk memudahkan
perawat dalam mengecek induk murai batu saat bertelur, meloloh anaknya,
maupun memanen anakan.
Pintu gelodok menghadap keluar untuk memudahkan pengecekan.
“Kebersihan kandang harus dijaga, agar induk tetap sehat. Secara berkala, kandang dibersihkan satu persatu,” kata Om Ramlan.
Produk murai batu hasil breeding ini dipasarkan melalui berbagai
cara. Sebagian dipesan pemain lapangan maupun penggemar burung rumahan,
namun sebagian lagi dijual melalui toko burung milik Om Ramlan yang ada
di bagian depan rumahnya.
Karena permintaan selalu meningkat, Om Ramlan bukan hanya menjual
anakan murai batu hasil breeding, melainkan juga mengimpornya dari luar
negeri. Biasanya, murai impor ini disediakan untuk para pemain dan rekan
sesama breeder.
Murai impor ini punya semangat tempur (fighter) yang bagus. Konon,
untuk mendapatkan murai ini, para pemikat di sana menggunakan murai batu
jantan, kemudian ditarungkan dengan murai yang hendak diburunya.
“Panjang ekor murai batu impor rata-rata 18 cm sampai 25 cm. Bahkan
ada beberapa murai yang panjang ekornya lebih dari 25 cm” jelas Om
Ramlan.
Bagi sobat muraimania yang ingin mencari burung prospek di lapangan,
atau calon induk untuk breeding, silakan datang langsung ke Murai Rimba
BF Cilacap.
(Bimbim)
Om Ramlan: Monggo mampir ke Murai Rimba BF di Nusawungu, Cilacap.
MURAI RIMBA BIRD FARM
Alamat: RT 03 / RW 04, Desa Nusawungu, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah.
FB: Ahang Murai Rimba
Kontak:
Om Ahang 085338328595 / Pin BB 27B57BEF
Semoga bermanfaat.
Salam sukses, Salam dari Om Kicau.